Review Kuliner Jogja pada khususnya

Préférées

Rabu, 23 November 2011

Kichik Kichik e bum bum alala bum bum

Selamat malam sodara - sodara sebangsa dan setanah air. Pada kesempatan kali ini saya akan berceloteh tentang pengalaman saya mamam embek. Tenang, mbeknya uda isdet, dan sudah diolah menjadi masakan yahud yang laik konsumsi. Saya berpetualang ke tanah Mbantul untuk mencapai tempat dari pada makanan ini tersedia, dengan diburu - buru waktu karena jam setengah sepulu sudah harus di Jogja kembali dikarenakan suda beli tiket nonton pilm, jadilah kami melakukan perjalanan padat dan sesingkat-singkatnya. 

Tujuan kami adalah Pasar Jejeran yang berada di jalan Imogiri Timur KM 10 Wonokromo, Pleret, Bantul. Disana ada beragam pedagang yang menjajakan penganan Sate Klathak. Kali ini kami kebagian selatan pasar dan memarkir mobil didepan pedagang sate klathak yang spanduknya ada tulisan nama Pak Bari. 

Sate Klathak sendiri merupakan makanan khas Jogja, yaitu daging kambing muda yang digarami, lalu ditusukkan ke ruji sepeda lalu dibakar. Namun kali ini saya sedang tidak ingin memesan sate klathak, saya mo pesen Kichik Balung ato Kichik Tulang :D
Tulang kambing muda dengan tempelan daging yang empuk, dibumbui dengan kecap, cabai, lada dan garam berasa lumerrr di mulut. Juara deh sekabupaten!! Tanpa malu - malu tangan saya pun langsung maju nyomot tulang dan mulai melahapnya langsung tanpa tendeng aling-aling. Dagingnya yg lembut langsung copot dengan suka rela dari tulangnya tanpa paksaan. Pasraahh dilahap hap hap hap.


daging embek dipotong, dibumbuin lalu ditiriskan

Ini bapaknya lg nusuk2 dagingnya ke ruji


seporsi kichik balung / tulang


 

Untuk seporsi Kichik Tulang ini, kita cukup merogoh kocek sebesar Rp 12.000,00 aja. Jangan salah lho, biar kata tempatnya yang jauh dari kota (sekitar setengah jam), warung makan ini ramai dikunjungi orang - orang yang berasal dari  kota Jogja, bahkan dari daerah - daerah lain. Pas lagi asik - asiknya ngemutin tulang, eh mendadak ada yang cling - cling gimana gitu, ada mas2 tinggi semampai, botak, putih, berdada bidang, dan so pasti ganteng dan itu Nicolas Saputraaaaaa. ngah, untung tulangnya ga ikut ketelen. Si Nico dateng sama Marjuki (lead singernya Jogja Hip Hop Fondation). Ga berselang begitu lama, Doni Tata, pembalap asal Jogja juga hadir ditengah - tengah kita. ngaaahhh . . 
Pengen tetep di tempat buat mandangin mas Nico, tapi apa mau dikata, tiket nonton berkata lain.
See ya next time. Ciao!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar