Review Kuliner Jogja pada khususnya

Préférées

Kamis, 24 November 2011

Sogul (Sop Gule yang sebenar-benarnya)

Di Jln. C Simanjuntak 24/A Terban Yogyakarta (depan Karita), Yogyakarta, Indonesia, terdapat warung kecil nyempil sa'upil yang ada lampu kelip2nya kaya tujubelasan dan ramai pengunjung yang kebanyakan para kawula muda. Ialah Sogul, singkatan dari Sop dan Gulai, warung makan yang menawarkan menu Sop dan Gulai sebagai andalannya, ada juga menu lain berupa Tomyam dan Balungan yang tak kalah ciamik. Malam ini kami memilih untuk menyantap Gulai dan Balungan. Oya, warung ini buka after 7 o'clock (gitu balesan sms si empunya waktu kami hubungi tempo hari). Tingkat kepedasan menunya pun disesuaikan dengan selera konsumen, mau cabe satu, satu genggem, ato satu kilo, manut deh, asal tahan. nyahahaha

daftar absensi menu dan tarif di Sogul

Masnya  lagi nyincang cabe dengan khidmat


Guleeeeeeee

nasi putih putih melati alibaba

Balungan cabe satu. beneran satu. satu biji doang

Setelah menyantap Balungan dengan cabe satu yang rasanya enak, saya baru menyadari, tamu - tamu yang datang berikutnya juga kebanyakan memesan Balungan, tampaknya ini menu paporitt. tampaknya begitu. ya gitu sih kayanya. *ditamparcabesekeresek*

LUDES
 Mbak2 mas2 yang suka mamam disini kece2. hehehe lumayan la buat cuci muka, eh cuci mata. Satu saran saya eh dua saran saya jika anda malam ini memutuskan untuk singgah di warung Sogul. Pertama, bawalah tisyu yang aga banyakan. Kedua, pilihlah tempat duduk yang aga diluaran, jangan deket2 tempat masak, soalnya pas sreeeeenngggg!! cabe ditumis, harumnya semerbak dan bikin Hacim2!! nah, disinilah peran tisyu amat sangat penting dirasa. :D 
Sekian review kali ini. Ciao!

Rabu, 23 November 2011

Kichik Kichik e bum bum alala bum bum

Selamat malam sodara - sodara sebangsa dan setanah air. Pada kesempatan kali ini saya akan berceloteh tentang pengalaman saya mamam embek. Tenang, mbeknya uda isdet, dan sudah diolah menjadi masakan yahud yang laik konsumsi. Saya berpetualang ke tanah Mbantul untuk mencapai tempat dari pada makanan ini tersedia, dengan diburu - buru waktu karena jam setengah sepulu sudah harus di Jogja kembali dikarenakan suda beli tiket nonton pilm, jadilah kami melakukan perjalanan padat dan sesingkat-singkatnya. 

Tujuan kami adalah Pasar Jejeran yang berada di jalan Imogiri Timur KM 10 Wonokromo, Pleret, Bantul. Disana ada beragam pedagang yang menjajakan penganan Sate Klathak. Kali ini kami kebagian selatan pasar dan memarkir mobil didepan pedagang sate klathak yang spanduknya ada tulisan nama Pak Bari. 

Sate Klathak sendiri merupakan makanan khas Jogja, yaitu daging kambing muda yang digarami, lalu ditusukkan ke ruji sepeda lalu dibakar. Namun kali ini saya sedang tidak ingin memesan sate klathak, saya mo pesen Kichik Balung ato Kichik Tulang :D
Tulang kambing muda dengan tempelan daging yang empuk, dibumbui dengan kecap, cabai, lada dan garam berasa lumerrr di mulut. Juara deh sekabupaten!! Tanpa malu - malu tangan saya pun langsung maju nyomot tulang dan mulai melahapnya langsung tanpa tendeng aling-aling. Dagingnya yg lembut langsung copot dengan suka rela dari tulangnya tanpa paksaan. Pasraahh dilahap hap hap hap.


daging embek dipotong, dibumbuin lalu ditiriskan

Ini bapaknya lg nusuk2 dagingnya ke ruji


seporsi kichik balung / tulang


 

Untuk seporsi Kichik Tulang ini, kita cukup merogoh kocek sebesar Rp 12.000,00 aja. Jangan salah lho, biar kata tempatnya yang jauh dari kota (sekitar setengah jam), warung makan ini ramai dikunjungi orang - orang yang berasal dari  kota Jogja, bahkan dari daerah - daerah lain. Pas lagi asik - asiknya ngemutin tulang, eh mendadak ada yang cling - cling gimana gitu, ada mas2 tinggi semampai, botak, putih, berdada bidang, dan so pasti ganteng dan itu Nicolas Saputraaaaaa. ngah, untung tulangnya ga ikut ketelen. Si Nico dateng sama Marjuki (lead singernya Jogja Hip Hop Fondation). Ga berselang begitu lama, Doni Tata, pembalap asal Jogja juga hadir ditengah - tengah kita. ngaaahhh . . 
Pengen tetep di tempat buat mandangin mas Nico, tapi apa mau dikata, tiket nonton berkata lain.
See ya next time. Ciao!

Jumat, 18 November 2011

Soto Pak Dalbe

Sarapan, di Jogja, pasti, ga jauh - jauh dari yang namanya soto.
Mau soto ayam, soto daging sapi, soto jeroan, soto duo tigo ompot limo *dilemparin tomat busuk*. Kali ini saya diajak sarapan sama adenda saya yang bernama Guno Noor Bright , biasanya sih peraturannya, siapa yang ngajak, ya dia pula yang teraktir. Tapi lain halnya kalo sama bocah hideung yang satu ini. Pasti saya pula yang kudu harus tanggung jawab dalam masalah keuangan, baik makan, minum, hingga parkiran. Ya, terimakasi dek Guno. 
Pagi ini, (iya, tumben pagi, biasanya jam segini dia masi melanglangbuana di alam bawah sadar. tapi emang dia ga pernah sadar ding. nyahaha) dia menculik saya for having breakpest di Soto Pak Dalbe. Sotonya ngumpet. Sak'upil. (red: upilku ga segede soto pak dalbe juga sih. itu cuman permisalan kok. dimaklumi ya. plis) Soto pak Dalbe ini terletak di jalan JenSoed, diantara 2 bangunan, dan doi menyelempit di tengah2nya gitu, kalo gasalah si dideket-deket Pizza Hut situ tuh.




kalo mau ngambil gorengan, ke belakang aja ya, bukan, bukan wc kok
Seporsi soto ayam kampus, eh, kampung
Soto disini rasanya agak cenderung manis, kaya yang nulis, sambil meringis-meringis, makan manggis, dilempar kapur tulis (YES! Rhymes! hahaha) Soto yang berisikan bihun, taoge, seledri, ayam, dan tahu ini dihargai Rp 6.000,00 per porsi. Kalo mau bayar lebih juga bole si. Pelengkapnya juga macem-macem kok, dengan kisaran harga Rp 1.500,00 per bijinya, ada gorengan tempe, es teh, teh anget, jeruk anget, es jeruk, air putih, sate jeroan, sate daging, kecap, sambel sama jeruk nipis (3 hal yang terahir geratis kok :P). Kalau mau sarapan disini, hendaklah datang tepat waktu (maksutnya tepat pada waktu sarapan), soalnya kalo sudah melebihi jam sarapan, dijamin deh, udah abis. hehehe... Soto ini buka mulai pukul 06.00-11.00, jadi, jangan kesiangan ya, apalagi kesorean, atau bahkan kemaleman :P
 
Pas lagi khidmat-khidmatnya makan. Sepasang sejoli gitu baru dateng dan duduk disebelah kami. Yang cowok semampai. Bukan. Bukan semeter-tak-sampai macam saya, tapi emang beneran semampai dalam arti sebenar-benarnya. Botak. Dan sepertinya saya pernah liat di tipi. Ialah Nova Zainal, bukan Nova Eliza, apalagi Tabloid Nova. Itulhoooo kipernya Persib, entah jaman kapan. Sekarang emangnya kiper Persib siapa? bukan Bambang Pamungkas kaannn?? pasti bukan deeeeeeeh.. hayoo ngakuuu! :))
Kadang-kadang juga ada pengamen nongkrong di pintu masuknya gitu. Suaranya bagus, ramah pula. Sama saya nyengir-nyengir mulu. Mungkin dia kira saya Sarah Azhari kali ya. tanpa air bag montok dan bemper bohai tentunya. Yasudahlahya. Mari sarapan! Jangan ,jangan sarapan lhoo yaa.. Mari tegakkan hidup sehat dan tiang agama! Welah.
Ciao! :*

Sabtu, 05 November 2011

Siluman Keju :D di Madtari


Di malam yang dingin ini, kami memutuskan untuk nongkrong. Harus tempat yang asik, dengan makanan asik, dan harga yang asik :D (balada anak kos) Finallyy, we decided to go to Madtari. Liat deh papan reklamenya aja gambar sapi, eh, maksut saya gambar sponsor keju. Wala wala lets check it out!

 


 Cafe yang terletak di Jl. Rangga Gading No. 12 Bandung ini tak pernah sepi dari pengunjung. Kebanyakan anak muda, yang lagi masa pertumbuhan, makanya butuh banyak keju :D ahahahaha. Parkirannya aja penuh banget, apalagi dalemnya, busetttt. Menu yang ditawarkan adalah cemilan - cemilan yang cukup beraattt . . Ada Roti (2,5k-14,5k), Pisang (5,5k-13k), Indomi rebus dan goreng (4k-18k), aneka Telur (4k-6k), aneka roti rasa asin (5k-13k) dan baverage seperti susu, teh, kopi dan jus (1k-12k) Murah Meriah bukannnn *cengir super lebar ala anak kos* FYI, cafe ini buka 24 jam, jadi buat anda jajaners jajaners, dari pada lumutan cuman nonton tivi di kosan, mending mampir sini, buat nyicip2 ato sekedar silaturahmi sama pegawe2nya :))

aneka unjuk'an
dek Gani pesen bingungnya 1
 Mungkin anda bertanya2 kenapa judul postingan saya kali ini "Siluman keju". Ya, kita sih boleh ya, pesen indomi, roti ataupun pisang, tapi pasti kalian ga bakal nemuin bentuk - bentuk asli makanan tersebut. Soalnya, itu, itu, itu ketutup keju semuaaakk :)) Enaaaaaaaaaaakkkk

Indomi rebus interju plas Indomi goreng keju
Roti KEJU susu
Pisang susu blueberry coklat keju
mamangnya uda kecapean marut, dikasilah keju glondongan :D
es teh tarik
es ini teh susu :D
teh manis jahe anget
mamawnya lagi atraksi :D
Nyam nyam nyam nyam kejuuuu kejuuuuuuuuu *mabokkeju*. Kayanya saatnya pulang buat istirahat, besok ada hari besar menunggu, hari Idul Adha :D 
Saatnya menyelamatkan 3trio gajah tingti ini dari acara penyembelihan esok :))
Ciao! :*

Bancakan dulu

View dari kosan adek

Pagi tanggal 5 Nov ini Bandung lumayan cerah, walaupun kemarin sempet diguyur hujan es, dan cuaca eskrim (ini yang saya dengar waktu ebo menelefon, ya, cuaca extreem maksutnya, maaf saya budi, budek dikit). Pagi ini saya mulai dengan nge-googlemap tempat - tempat makan di Bandung, sembari nungguin pasukan berani mati pada bangun dari mati surinya.

Perangkat perang dek Gani
Google Map Bandung deui

Mimik2 sek ndak edan

Walaupun ahirnya Bandung dan sekitarnya turun hujan, saya sukses ngegeret2 3monster itu lepas dari pesona dan kenyamanan kasur dan bedcover :D. Setelah berhasil bikin campuran air (agak) anget buat mandi (saya menghabiskan 2teko heater, 2panci kecil buat bikin air di 1 ember jadi lumayan hangat)

Siang kelabu ini, kami memulai perhentian pertama di Nasi Bancakan. Rumah makan ini sudah cukup memiliki nama di kota Bandung.

berkibarlah sepandukku

Warung makan yang dimiliki oleh Mang Barna dan Bi O’om ini buka pada hari Senin - Sabtu: 10.00 - 22.00, Minggu: 09.00 - 22.00. Begitu memasuki pintu masuk yang pas masuk ketemu banyak pelayannya di pintu masuk, jadi pas masuk kami manggut2 :D *dikeplak mang barna* atmosfer 'Jadul'nya langsung merasuk hingga ke tulang belakang. Di temboknya banyak ditempelin tulisan2 sunda, te terang aing mah. hehehe :D
Jaga juga suami atau istri anda, kali ada pengunjung juga yang suka *ngelirikin om2 sebelah*
Eynsteyn perna kesini bok!
Menu yang ditawarkan di warung makan ini merupakan menu menu ndeso :D ada bermacam oseng2, seperti tumis suung, tumis paria, tumis picung, tumis keluwak muda (entah itu gimana rasanya) lauk - pauk, seperti ayam goreng, empal, abon, cumi, udang, tahu tempe, lalu ada asem - asem dan semurrr jengkooooooolll, bermacam sambel dan yang tak pernah luput dari rumah makan sunda adalah lalapan.
yok. disekop semua yok, angkat baskomnya sekalian :D
Mbak kasir lagi ngeraba2 duit. doyan ngelaba mbaknya nih yaa

Yang ga kalah ndesonya adalah piring dan gelasnya yang terbuat dari seng :D (aku suka banget pake piring ini kalo dirumah simbah) Di rumah makan ini juga disediakan berbagai minuman seperti es camcau, es goyobod (campuran, kopyor, semacam ager, mutiara, santen, susu dan sirup) dll. Eh, ada yang jual arum manis, otak - otak, kue balok juga lhooo :D. Oya, as an always, khasnya warung makan sunda adalah teh tawar yang disediakan cuma -cuma a.k.a GERATIS :D

Ambil sendiri ya. jangan ambil bareng2, nanti berantakan :D
dipotoin de Gani, alhamdulillah yah, sukses, suswanto banget gituh

es Gayabeut (esnya anak alay) eh Goyobod maksutnya :D
 
arum manis, manda juga ga kalah manisnya sama si arum

Pasukan Berani Mati (kalo uda saatnya)
Siap di ganyang
pameran pantat
pose senyum - senyum engga punya malu makan labu siam
 Jepta sama Huda dengan asiknya ngelahap semur jengkol dan ahirnya si Gani tergoda juga buat nyobain. hahahha no thanks :P 
Overall, makanan disini Nyami bangettt, nilai 8,9 deh dari range 10. Pelayannya juga sopan - sopan. Oya, yang lupa saya dokumentasikan, ada anak kecil lari 2 pake kaos bertuliskan, "lekas tiduri aku" busyeetttt.. karena manufer2 si bocah yang cukup tajam, saya tidak sanggup merekam momen yang cukup bikin mulut menganga 10senti.
Oke, berkeliling lagi :D Ciao! :* (bau jengkol, maklum, yang kiss bye si Jephta :P)

Kalong-Men

Hola bala bala sekarang saya ada di kota Mbandungggg :D 
Yop yop, di hari (hampir) Idul Adha ini saya memutuskan untuk menyambangi salah separo adik kembar saya yaitu Gani Noor Bright. Saya berangkat dari Stasiun Tugu Yogyakarta pada kamis malam menggunakan kereta Lodaya Malam. Gerbong kereta saya udah kaya pondok pujian, mami sebelah saya baca al kitab, belakang saya nyetelin lagu2 pujian, dan saya asik molor pake bantal baru hasil dari penukaran voucher carefour :D
Sesampainya di Stasiun Kota Bandung, de Gani uda njemput dengan muka bantal, kesian dia, jam5 pagi uda ujan - ujanan ngejemput. Tq adeeeee.. Sisa pagi dan siang hari Jum'at itu saya habiskan dengan tidur sak kenyange :)) 
Selesai Belt, saya mengajak Gani ke PPJ (PVJ, dilafalkan seperti layaknya orang sunda) buat nonton Real Steel.

saatnya make ni kartuuu :D kesian di Yk belom ada blitz :(
NICE MOVIE!
 Selesai nonton, kami lanjut ke kosan temen sejawat ade dari kampung yang sama, yaitu Jephta dan Huda. Karena uda laper berat dan uda malam, kita memutuskan untuk makan Betmen. ups. Maklum, karena kita ada di Jawa, si Bat ganti nama jadi Kalong :D. Ya. Namanya Nasi Kalong, bukan kita bukan mau makan kalong. Biasanya yang makan kalong itu yang kena asma (menurut pengalaman tetangga sebelah rumah saya). Karena jam bukanya yang kaya jam mangkalnya si kalong, jam 9 - jam 2/3 pagi, maka dari itu, ni nasi dinamain kalong.
Lokasinya ada di Jl. Riau no.57, tepatnya dipelatarannya FO Emporium. Dari dekorasi tempatnya kita bisa tau kalo yang punya warung ternyata narsis. hahaha bukan bukan. Maksut saya, yang punya suka poto sama artis yang mampir makan disitu. Tag line-nya di spanduk "Top Markotop" memang setara dengan rasa yang disajikan. Pemiliknya, Pak Martin, meng-handle langsung acara masak-memasaknya, dan sang istri duduk manis dimeja kasir. Masaknya pake flame2 gitu. Kirain api unggun, saya sempet mau nyamperin, numpang ngangetin badan. Asreepp gilak.


Kanopi kanopi kebasahan kena ujan. kasian. nanti masuk angin. *mayungin kanopi*
Nasi item, Tongkol, tempura
Nasinya ada 2 pilihan yaitu Nasi putih (tadinya saya ga liat soalnya magic jar-nya ditutup sama si mamang) dan Nasi Hitam ( campuran antara kluwak dan bumbu2). Tempuranya mirip - mirip tempura hokben, kress dan yummy. Tongkolnya pedess. Overall, nasi kalong ini dapet nilai 7 dari range 10 :) Untuk menu diatas, saya merogoh kocek Rp 15.000,00 ples air mineral dingin. Cukup worthy lahhh . . (thanks God makanan di Jogja murah2 :D)
Selesai makan, kita lanjut ngukur jalan di Bandung. BRAGAA we're coming!!



We are banci potoo


Left-Right. Huda-Gani-Jephta
Perut kenyang hati senang, saatnya pulang dan kenalan sama kasur de Gani :D (curiga bau iler itu bantalnya, untung uda sangu bantal sendiri :D bahahaha *ketawa nenek lampir)
Ciao fellas!! :*