Review Kuliner Jogja pada khususnya

Préférées

Sabtu, 10 September 2011

Hobi: Piknik

Ya, Keluarga Suwitadi doyan Piknik. Ga usah jauh - jauh, cukup di halaman sebelah rumah :)) Keluarga senang, hemat dan higienis.


Left-Right, Rapi (anak pak RT, Ebo, Gani, Handy (tetangga sebelah rumah))
 Piknik, selain menyenangkan, juga dapat membuat rileks, mengeratkan hubungan dan tentunya menyehatkan (asal pikniknya ga makan junk food)
Menu kali ini kami akan membuat Lotis, sama seperti rujak, lotis terdiri dari berbagai macam buah (lebih asik kalo mengkal, jadi asem asem gimanaaaa getohhh), namun bedanya, jika rujak biasanya diuleg atau ditumbuk, lotis hanya dipotong - potong dan dicocol ke bumbunya :D
Bumbu lotis sendiri terdiri dari, Gula merah atau gula jawa, cabai rawit, terasi (jika suka, kalau saya sih ga suka), garam, dan sedikit potongan buah buat mengencerkan :D
Buah - buah yang kami gunakan juga langsung dari alam. maksut saya, langsung dari pohon tetangga. hahahaha. Di komplek kami banyak sekali terdapat pohon - pohon buah, dan jarang dari rumah - rumah di komplek kami yang berpenghuni, jadi yaaa, buahnya milik bersama dong *ketawa picik* *keselek lalet*


Handy si Inem pelayan belum seksi

Bumbu siap. siap dibuang :))
 Ditemani sepoi - sepoi angin laut dan suara debur ombak. Ya, Kompleks kami bersebelahan langsung dengan laut. Asik ya, kalo tsunami langsung ambyarrrrrrr . . 
Peserta piknik kali ini adalah saya sendiri, Amanda, Ebo, Dek Gani (salah satu adek kembar saya, satunya di Jogja, engga pulang), Rafi (anak pak Rt) dan Handy (anaknya sebelah rumah, Pak dan bu Aris). Tadinya si rencana mau bakaran ikan segala, saya udah kepasar buat beli mujaer 3kilo. Tapi siapa sangka, kalo mendadak rumah tante Aris kedatangan banyak tamu dan yahh kami relakan menu ikan bakar kami buat menjamu tamu - tamu (dadakan)nya tante Aris.
 
Gani Noor Bright. masa kecil tidak bahagia sama sekali
We LOVE PICNIC! Ciao! :*

nasi merah merah delima pinokioo

Pasukan Bodrek bersama Elmoo

Di weekend yang cerah ini, rombongan keluarga besar Cilacap memutuskan untuk melakukan kegiatan sporty dan alamiah (maksutnya olahraga di alam bebas) nyahahaha :D
Tujuan kami kali ini adalah Kalisuci. Bukan, bukan kali yang suci macam sungai Gangga di India sana. Ini khas mbantul punya. Istilahnya Cave Tubing, entar kita nyemplung pake ban dalem ke sungai berjeram2 yang alirannya melintasi dalemannya goa sepanjang.. sepanjang jalan kenangan kali ya?? :)) (lupa panjang goanya berapa) 

Olahraga petualangan ini hanya dapat dinikmati di waktu weekend dan pada musim kemarau. Kalau musim penghujan tiba, aliran air sungai konon kabarnya (katanya mas Japra nih -guide yang kemaren nemenin-) bakalan memenuhi dinding goa. Kita bakal dibius dengan kekerenan deretan stalagtit dan stalagmit, ee kelelawar (bauuuukk) nyahahaha, dan tak lupa sebuah kotang yang nyangkut diatas dinding goa. Selanjutnya, kita bakalan melintasi jeram - jeram yang yang yang memacu kita buat tereak tereak kenceng gara-gara pantatnya nyangkut di jeram (waktu itu alirannya lagi agak surut). Ditengah-tengah perjalanan, kita beristirahat di batu gajah, saya manjat itu terus nyemplung ke bawah. Byurrrr. Seger beneerrr...

Tarif tour per orangnya dibandrol Rp 65.ooo,oo. Fasilitas yg disediakan berupa helem proyek (nyahahaha berasa mandor nih :P), life jacket, pelindung tulang kering, pelampung ban dalem, teh anget, kamar mandi, akua gelas, dan mamam geratis.
Overall. IT's FUN!!!! \m/
 
 


pose bersama pak mandor, mau berangkat proyek

we are baby pinguiiinnn :D

masih keliengan gara2 jatoh dan punggung mendarat di bebatuan. great

all team. yang motret: puput


free bakso. maap, saya ga ikutan telanjang dadah

After cave tubing-nging, perut yang masi keroncongan meski sudah diganjel dengan bakso yang free dari sono, langsung mencari - cari target untuk melampiaskan hasrat mamam nasi. Yes, we are Javanese and we can't live well without RICE. nyahahahha

Jadilah kami mampir ke nasi merah barat jembatan Jirak, Semanu, Wonosari. Dari foto-foto yang dipajang didalem rumah makan, percaya deh nih RM worth it buat disambangi. Sebut saja bu Megawati, Kanjeng Sultan, mas Guruh, dll pernah mencicipi enaknya nasi merah bersama paketannya ini :D 
  




 
Nasi merah ini disajikan sepaket dengan sayur lombok ijo (namanya juga gitu, isinya cabeekk semuah, dan potongan tempe), terancam, empal, wader goreng, ayam goreng, iso babat dan yang khas di Wonosari adalah Walang goreng a.k.a belalang goreng. Pertama - tama si antara jijik kesian dan apa ya, gimana gitu sih masa maem belalang, tapi karena temen - temen yang lain pada nyobain dan bilang enak, yaaaaaudalaya saya ikutan nyoba. Enak! Kaya udang, meskipun ga punya Uropoda :)) Overall makanan disini uweennaakkkk!! Apalagi lauk pauknya yang "Ndeso" punya, bener-bener rekomen!
Nasi merah sepaket

belalang tempur yang amat malang
Harga nasi merah sepaket juga ga mahal kok. Apalagi kami ber 6, jadilah makin murah meriah :D , Mbaknya ngitung per porsi lauknya, jadi saran saya, kalo udah nyomot lauk apa gitu, ya mending dihabisin sekalian, soalnya dibayar penuh satu piring. Hati senang perut kenyang. Alhamdulillah :D
Saatnya pulang dan istirahaattt :D Ciao!